HALLO SELEB - Selalu ada yang baru dibuat Diana Limbong. Setelah sukses menjadi penyanyi dan pengusaha, Diana Limbong melebarkan sayap ke industri film. Lewat rumah produksi DLK Production yang ia dirikan, Diana Limbong telah mempersiapkan Trah 7, debutnya di industri layar lebar.
Akhir pekan lalu, Diana Limbong memperkenalkan poster film Trah 7. Ia memastikan bahwa film Trah 7 akan tayang di bioskop seluruh Indonesia di minggu kedua bulan Januari 2022.
"Insya Allah, jika tidak ada hambatan film Trah 7 akan mulai beredar di Indonesia mulai tanggal 13 Januari 2022. Kehadiran film ini di awal tahun semoga menggairahkan dunia perfilman kita yang sempat tiarap selama 2 tshun akibat pandemi," kata Diana Limbong yang menjabat sebagai Produser Eksekutif film Trah 7 itu optimis.
Pilihannya memproduksi film bergenre horor-thriller itu ternyata berasal dari hobi Diana. Ia mengaku senang menonton folm, terutama film-film yang menegangkan.
Baca Juga: Bintangi Beberapa Film Hollywood, Iko Uwais Berbulan-bulan Jauh Dari Keluarga
Baca Juga: Kriss Hatta Pindah Keyakinan, Bimbang Pilih Gereja Atau Masjid
"Saya suka nonton film menegangkan. Makanya dari isi hati saya, saya gandeng penulis, jadilah film Trah 7. Saya berada di belakang layar saja, nggak bermain," kata Diana tersenyum.
Film Trah 7 sempat tertunda cukup lama karena pandemi. Menjalani syutting November 2019, seharusnya tayang April 2020. Namun baru akan tayang pada 13 Januari 2022 karena pandemi.
Dalam poster film Trah 7 yang diperkenalkan DLK Production cukup membuat banyak tanda tanya. Pasalnya, di poster itu hanya ada gambar sebuah cakar yang seolah akan keluar dari gambar, disertai sepasang mata menyeramkan.
Sama sekali tak ada gamabar pemain, atau potongan adegan di film. Padahal di poster-poster film kebanyakan menampilkan para pemainnya. Soal pilihan [oster yang di luar kebiasaan itu, Line Producer film Trah 7, Kicky Herlambang punya jawaban.
"Dengan tampilan cakar tangan yang menembus tembok dengan warna gelap dan tekstur kusam dengan sedikit tampilan mata dari wajah entitas tersebut. Saya ingin menunjukkan bahwa untuk menggambarkan sebuah kengerian dari sebuah film horor bentuknya bisa beragam," jelas Kicky Herlambang.***
